Jumat, 02 Januari 2009

Mencari Motor Terbaik ???

diambil dari majalah otobikes


VIRUS krisis global sedang menyebar. Kondisi tersebut membawa dampak bagi perkembangan dunia otomotif, khususnya sepeda motor. Baru-baru ini tersebar isu akan melonjaknya harga motor akibat dari krisis tersebut. Untuk itu, Bikes harus jeli memilih motor yang akan dijadikan tunggangan sehari-hari.

Nah untuk itu, di edisi kali ini, OTOBIKES akan memberikan gambaran empat produk motor dari ATPM berbeda. Keempat motor yang ditampilkan merupakan produk generik alias murah. Tapi, bukan berarti murahan, karena semuanya memiliki kualitas mumpuni. Namun, tetap saja ada kelebihan dan kekurangannya.

Agar semuanya bisa dijabarkan secara jelas, OTOBIKES coba melakukan tes ride untuk produk Yamaha New Vega R, Honda Supra Fit, Suzuki Smash, serta Kawasaki Kaze Zone VR. Sebagai rider, kami memilih orang yang berpengalaman di bidang uji motor. Para rider tersebut adalah Cecep yang merupakan mantan pembalap dan juga pemilik sekaligus mekanik Cep’s Motor. Satu lagi Hericho Letsmana, pemilik Letsmana Matic Project di Tangerang. Tak ketinggalan, penulis pun ikut merasakan empat motor yang dikomparasi.

Lokasi tes ride dilakukan di kawasan Dago View. Tempat ini bisa dijadikan acuan kekuatan motor karena terdapat jalanan menanjak, tikungan tajam, serta trek lurus yang cukup jauh. Untuk produk motor yang digunakan tes ride merupakan milik showroom mokas Agratama Motor. OTOBIKES sengaja memilih produk second untuk menguji kemampuan motor yang telah ditunggangi lebih dari 1.000 km.

Untuk lebih jelasnya, empat motor ini akan dinilai dari berbagai aspek seperti performa, handling, suspensi, serta fitur lainnya.
Performa
Yamaha New Vega R
Motor ini memiliki torsi bawah yang besar sehingga galak di putaran awal. Saat melahap tanjakan, Yamaha New Vega R terasa sangat ringan untuk melibasnya. Di putaran tengah, tarikannya juga cukup lumayan. Menurut Cep’s, meski memiliki piston yang kecil tapi karena strokenya mencapai 51.0 X 54.0 mm membuat tarikannya lebih cepat di putaran awal dan tengah.

Ketika menjajal trek lurus, kecepatan 0-90 km bisa didapat lebih cepat. Tapi, putaran atas di trek lurus tenaganya mentok di 100 km/jam.

Honda Supra Fit
Dibandingkan Yamaha New Vega R, tenaga Honda Supra Fit tertinggal cukup jauh. Seperti dikatakan Cep’s, Supra Fit merupakan motor yang kurang tenaga. Meski cukup stabil di putaran atas, tapi tetap saja tarikannya kurang galak. Mungkin juga karena tenaga yang dimilikinya hanya 97.1 cc.

Tenaga yang dirasa saat melibas jalanan menanjak juga kurang galak. Itu disebabkan karena diameter x langkahnya yang hanya mencapai 50 x 49,5 mm. Ditambah lagi jarak stroke yang cukup rapat membuat tenaga awal kurang sehingga tak cukup buas untuk melibas jalanan menanjak.

Suzuki Smash
Dengan diameter x langkah 53.5 x 48.8 mm membuat Suzuki Smash bertenaga di putaran bawah. Torsi besar di tenaga awal ini membuatnya sanggup melahap jalanan menanjak dengan cukup cepat. Menurut Cep’s, Suzuki Smash punya kruk as yang lebih besar sehingga memiliki tenaga yang mantap di awal.

Tapi untuk di putaran atas, Suzuki Smash nampaknya kurang tenaga. Hal ini disebabkan tenaganya mentok ketika di ajak geber di trek lurus.

Kawasaki Kaze Zone VR
Meski punya tenaga paling besar (124.6cc), Kawasaki Kaze kurang mantap di putaran awal. Jarak stroke yang rapat disinyalir jadi penyebabnya. Itu juga terlihat dari tenaga Kawasaki Kaze yang kurang maksimal saat diajak jalan di trek nanjak.

Namun, ketika diajak di trek lurus, Kaze jadi rajanya karena galak di putaran atas. Memang, untuk mencapai 0-80 km pencapaiannya agak lambat. Tapi setelah mencapai 80 km, Kawasaki Kaze bisa melesat lebih cepat dibandingkan dengan yang lain.

Handling
Yamaha New Vega R
Yamaha New Vega R memiliki panjang sumbu roda hanya 1.995 mm. Kondisi tersebut membuat motor ini memiliki jarak sumbu roda paling pendek dibandingkan tiga motor lainnya. Jarak pendek tersebut membuat akselerasi Vega R lebih lincah. Saat dijajal di tikungan tajam, motor ini cukup nyaman untuk diajak merebah. Begitu juga saat ajak melewati rute zig-zag, Vega R terasa ringan. Hal ini membuat motor ini cocok dibawa akselerasi di kawasan jalanan kota yang selalu macet.

Honda Supra Fit
Jarak sumbu roda Honda Supra Fit (1.234 mm) sedikit lebih panjang dibandingkan Vega R. Sebetulnya motor ini bisa nyaman diajak menikung, tapi karena posisi shockbreaker depan lebih landai, membuat Supra Fit agak susah dikendalikan. “Kalau mau merebah, kadang motornya agak “melawan” jadi kurang nyaman,” ujar Cep’s. Kondisi ini juga membuat handling kurang lincah untuk diajak jalan zig-zag.

Suzuki Smash
Suzuki Smash memiliki panjang sumbu roda 1.225 mm. Memang sedikit lebih panjang dibandingkan Yamaha New Vega R. Tapi, Suzuki Smash tetap nyaman untuk diajak melalui jalanan zig-zag. Karena pengendalian motor juga cukup ringan dan lincah. Itu juga ditunjang dengan berat kosong kendaraan yang cukup ringan 96 kg.

Kawasaki Kaze Zone VR
Selain memiliki jarak sumbu roda paling panjang (1.240 mm), Kawasaki Kaze memiliki bobot paling berat (102 kg). Hal itu membuat Kawasaki Kaze kurang nyaman diajak melewati jalanan menikung. Begitu juga jika menjajal jalanan zig-zag, pengendaliannya terasa lebih berat. Tapi, untuk urusan jalan lurus, Kawasaki Kaze terbilang paling stabil.

Komparasi Fitur
Rem
Keempat motor yang di komparasi (Yamaha New vega R, Suzuki Smash, Honda Supra Fit, Kawasaki Kaze Zone VR) dicoba dengan kecepatan yang sama dan dilakukan uji rem. Pada dasarnya, semua motor bisa dihentikan cukup stabil. Tapi, daya henti rem Yamaha New Vega R dirasa paling mantap dibandingkan yang lain. Sementara Honda dinilai paling buncit karena handle rem yang agak keras tapi pengeraman tak maksimal.

Suspensi
Pemilik Letsmana Matic Project, Hericho, coba menjajal keempat motor. Semua motor yang dikomparasi mempunyai tipe serupa dari sisi peredam kejut. Shockbreaker depan mengadopsi tipe teleskopik fork dan tipe lengan ayun swing arm di belakang. Hasilnya, suspensi milik Yamaha New Vega R dinilai paling nyaman. Saat melintasi jalanan tak rata atau polisi tidur di kecepatan sedang, motor tetap stabil. Sementara tiga motor lainnya terasa agak kaku.

Kekurangan
Yamaha New Vega R
Yamaha New Vega R, menurut Cep’s memiliki kelemahan dari bandul kruk as yang cepat patah. Selain itu, plat kopling original juga cepat aus karena tak dilapisi lempengan besi. Agar lebih kuat, Cep’s menyarankan untuk memakai kanvas rem CKD.

Suzuki Smash
Suzuki Smash punya kekurangan di rantai keteng. Spare parts milik Smash ini sering bermasalah dan agak sering diganti. Selain itu, Smash juga memiliki bodi yang cepat longgar, jadi menimbulkan getaran saat motor digeber di kecepatan tinggi.

Honda Supra Fit
Menurut Hericho, Supra Fit memiliki kekurangan dari otomatis kopling yang cepat aus. Ditambah lagi dengan fairing bodi motor yang cepat longgar dan menyebabkan getaran saat dipacu.

Kawasaki Kaze Zone VR
Kelemahan dari Kaze adalah seringnya slip pada kopling. Hal itu dituturkan Cep’s saat beberapa kali mencoba motor buatan Kawasaki ini.

Kesimpulan
Empat motor generik produksi ATPM berbeda ini memang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Bikes tinggal memilih motor mana yang paling cocok dengan selera. Apakah memilih motor dengan tenaga cepat di putaran bawah atau atas? Handling, suspensi, serta rem juga harus diperhatikan. Sekarang tinggal Bikes sendiri yang memutuskan motor mana yang ingin dibeli.

TV Plasma dan TV LCD: Mana yang lebih baik?

Masih sekitar TV idaman banyak orang yaitu plasma atau LCD, kami yakin banyak orang yang masih bingung mana yang lebih baik Plasma atau LCD makanya kami mencoba memberikan sedikit petunjuk sehingga anda bisa lebih memastikan pilihan anda.

Apakah ada perbedaan kualitas gambar antara Plasma, LCD dan TV biasa?

Antara Plasma dan LCD menghasilkan gambar yang bagus jadi boleh dibilang tidak terlalu signifikan dalam hal kualitas gambar tetapi untuk TV biasa (CRT), masih sebagian orang memilih jenis ini karena dapat menghasilkan kulitas gambar yang lebih baik secara keseluruhan.

Jadi dalam hal ini, tidak ada pemenangnya, kecuali mungkin dalam hal merek TV yang akan anda pilih.


Apa keuntungan yang dimiliki Plasma dibandingkan LCD?


Plasma biasanya dapat menampilkan sudut pandang yang lebih lebar dibandingkan LCD sehingga seperti kita ketahui semakin lebar sudut pandang (angle view) maka semakin baik karena akan memudahkan anda dalam menentukan posisi anda duduk.

Plasma dapat lebih baik menghasilkan gambar yang tajam, terutama dalam hal "menangkap" gerakan yang cepat dalam sebuah film yang sedang ditonton.

Yang terakhir adalah masalah harga dimana harga plasma lebih murah dibandingkan LCD walaupun belakangan ini, ada beberapa LCD yang harganya menyaingi Plasma.

Apa keuntungan yang dimiliki LCD dibandingkan Plasma?

LCD mempunyai resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Plasma untuk ukuran TV yang sama.

LCD mengkonsumsi daya listrik yang lebih kecil dibandingkan Plasma (sekitar 30% lebih rendah).

LCD mempunyai life span (waktu pemakaian) yang lebih panjang dari Plasma dimana biasanya LCD bisa bertahan sampai pemakaian 60.000 jam sedangkan Plasma sekitar 30.000 jam (belakangan ada juga Plasma yang dapat bertahan sampai dengan 60.000 jam)

Mana yang lebih baik untuk anda? Plasma atau LCD?

Jika anda menginginkan TV dengan ukuran kecil atau dibawah 50 inch maka LCD adalah pilihan terbaik mengingat harga LCD untuk ukuran tersebut jauh lebih murah bahkan semakian murah saat ini.

Jika anda menginginkan TV berukuran besar atau lebih dari 50 inch maka kami menyarankan anda untuk membeli Plasma karena harga Plasma untuk ukuran diatas 50 inch jauh lebih murah dibandingkan dengan LCD.

Terlepas Plasma atau LCD yang anda akan beli, pastikan bahwa TV tersebut mempunyai intergrated/ digital tuner (bukan analog) untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih baik.

Masih bingung dengan pilihan anda??

Kamis, 16 Oktober 2008

Tips Untuk Menjebol password BIOS

Beberapa pasword BIOS yang disediakan oleh pembuatnya :

AWARD BIOS
01322222, 589589, 589721, 595595, 598598, AWARD SW, AWARD_SW, Award SW, AWARD PW, _award, awkward, J64, j256, j262, j332, j322, HLT, SER, SKY_FOX, aLLy, aLLY, Condo, CONCAT, TTPTHA, aPAf, HLT, KDD, ZBAAACA, ZAAADA, ZJAAADC, djonet, %øåñòü ïpîáåëîâ%, %äåâÿòü ïpîáåëîâ%

AMI BIOS
AMI, A.M.I., AMI SW, AMI_SW, BIOS, PASSWORD, HEWITT RAND, Oder

PHOENIX
BIOS, CMOS, phoenix, PHOENIX

Password lainnya yang bisa Anda cob
LKWPETER, lkwpeter, BIOSTAR, biostar, BIOSSTAR, biosstar, ALFAROME, Syxz, Wodj

Jumat, 10 Oktober 2008

Pointer UU PPh No. 26 Tahun 2008

Penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh). Penurunan tarif PPh dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tarif PPh yang berlaku di negara-negara tetangga yang relatif lebih rendah,meningkatkan daya saing di dalam negeri, mengurangi beban pajak dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak (WP).
  1. Bagi WP orang pribadi, tarif PPh tertinggi diturunkan dari 35% menjadi 30% dan menyederhanakan lapisan tarif dari 5 lapisan menjadi 4 lapisan, namun memperluas masing-masing lapisan penghasilan kena pajak (income bracket), yaitu lapisan tertinggi dari sebesar Rp 200 juta menjadi Rp 500 juta.
  2. Bagi WP badan, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan, yaitu 10%, 15% dan 30% menjadi tarif tunggal 28% di tahun 2009 dan 25% tahun 2010.Penerapan tarif tunggal dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan prinsip kesederhanaan dan international best practice. Selain itu, bagi WP badan yang telah go public diberikan pengurangan tarif 5% dari tarif normal dengan kriteria paling sedikit 40% saham dimiliki oleh masyarakat. Insentif tersebut diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan yang masuk bursa sehingga akan meningkatkan good corporate governance dan mendorong pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan bagi perusahaan.
  3. Bagi WP UMKM yang berbentuk badan diberikan insentif pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif normal yang berlaku terhadap bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 miliar. Pemberian insentif tersebut dimaksudkan untuk mendorong perkembangnya UMKM yang pada kenyataannya memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian di Indonesia. Pemberian insentif juga diharapkan dapat mendorong kepatuhan WP yang bergerak di UMKM.
  4. Bagi WP orang pribadi Pengusaha Tertentu, besarnya angsuran PPh Pasal 25 diturunkan dari 2% menjadi 0,75% dari peredaran bruto. Penurunan tarif tersebut dimaksudkan untuk membantu likuiditas WP dengan pembayaran angsuran pajak yang lebih rendah serta memberikan kepastian dan kesederhanaan penghitungan PPh.
  5. Bagi WP pemberi jasa yang semula dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% dari perkiraan penghasilan neto menjadi 2% dari peredaran bruto.Perubahan tarif tersebut dimaksudkan untuk memberikan keseragaman pemotongan pajak yang sebelumnya ada yang didasarkan pada penghasilan bruto dan sebagian didasarkan pada penghasilan neto. Dengan metode ini, penerapan perpajakan diharapkan dapat lebih sederhana dan tarif relatif lebih rendah sehingga dapat meningkatkan kepatuhan WP.
  6. Bagi WP penerima dividen yang semula dikenai tarif PPh progresif dengan tarif tertinggi sampai dengan 35%, menjadi tarif final 10%. Penurunan tarif tersebut dimaksudkan untuk mendorong perusahaan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham, mendorong tumbuhnya investasi di Indonesia karena dikenakan tarif lebih rendah dan meningkatkan kepatuhan WP.
  7. Bagi WP yang telah mempunyai NPWP dibebaskan dari kewajiban pembayaran fiskal luar negeri sejak 2009, dan pemungutan fiskal luar negeri dihapus pada 2011. Pembayaran fiskal luar negeri adalah pembayaran pajak di muka bagi orang pribadi yang akan bepergian ke luar negeri. Kebijakan penghapusan kewajiban pembayaran fiskal luar negeri bagi WP yang memiliki NPWP dimaksudkan untuk mendorong WP memiliki NPWP sehingga memperluas basis pajak. Diharapkan pada 2011 semua masyarakat yang wajib memiliki NPWP telah memiliki NPWP sehingga kewajiban pembayaran fiskal luar negeri layak dihapuskan.
  8. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk diri WP orang pribadi ditingkatkan sebesar 20% dari Rp 13,2 juta menjadi Rp 15,84 juta, sedangkan untuk tanggungan istri dan keluarga ditingkatkan sebesar 10% dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 1,32 juta dengan paling banyak 3 tanggungan setiap keluarga. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan PTKP dengan perkembangan ekonomi dan moneter serta mengangkat pengaturannya dari peraturan Menteri Keuangan menjadi undang-undang.
  9. Penerapan tarif pemotongan/pemungutan PPh yang lebih tinggi bagi WP yang tidak memiliki NPWP.
  • Bagi WP penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak mempunyai NPWP dikenai pemotongan 20% lebih tinggi dari tarif normal.
  • Bagi WP menerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 23 yang tidak mempunyai NPWP, dikenai pemotongan 100% lebih tinggi dari tarif normal.
  • Bagi WP yang dikenai pemungutan PPh Pasal 22 yang tidak mempunyai NPWP dikenakan pemungutan 100% lebih tinggi dari tarif normal.

Selasa, 07 Oktober 2008

Ada Apa Dengan Amerika (AADA) !!!

Sungguh sulit dipercaya bahwa pembiayaan kredit properti yang tidak hati-hati bisa meluluhlantakkan ekonomi negara adidaya semacam Amerika Serikat. Seluruh lapisan masyarakat di Amerika dan dunia saat ini menyesali investasi di surat utang subprime mortgage yang telah menyapu bersih modal mereka.

Subprime mortgage (SM) merupakan kredit perumahan yang skema pinjamannya telah dimodifikasi sehingga mempermudah kepemilikan rumah oleh orang miskin yang sebenarnya tidak layak mendapat kredit. Tingkat bunga The Fed, sepanjang tahun 2002-2004 yang hanya sekitar 1-1,75 persen, membuat bisnis SM dan perumahan booming. Tingginya bunga pinjaman SM (pada saat bunga deposito rendah) menarik investor kelas kakap dunia (bank, reksadana, dana pensiun, asuransi) membeli surat utang yang diterbitkan perusahaan SM.

Ketika The Fed, mulai Juni 2004, bertahap menaikkan bunga hingga mencapai 5,25 persen pada Agustus 2007, kredit perumahan mulai bermasalah akibat banyaknya nasabah yang gagal bayar. Dampaknya, banyak perusahaan penerbit SM rugi besar karena nasabahnya gagal bayar dan perusahaan SM tidak mampu membayar utang karena tidak dibayar nasabahnya. Terjadi banyak penyitaan rumah (1 dari 10 rumah di Cleveland, AS, dalam kondisi tersita). Pasar properti berubah menjadi seller market akibat banyak yang ingin menjual propertinya sehingga harga properti turun 10 persen.

Investor institusi keuangan yang membeli surat utang SM rugi besar karena surat utangnya hanya bernilai sekitar 20 persen. Akibatnya, harga saham atau nilai aktiva bersih dari investor yang memiliki SM jatuh dan membuat investor rugi besar.


Butuh likuiditas

Sialnya, kebutuhan likuiditas juga mendesak. Selain tiadanya capital gain dan penerimaan cash inflow dari kupon bunga SM yang gagal bayar, juga ada kebutuhan dana tunai karena sebagian investor yang mencairkan investasinya. Parahnya, pada saat bersamaan semua pihak butuh likuiditas, yang berakibat terjadinya credit crunch (kelangkaan likuiditas).

Akibatnya, untuk menutupi kebutuhan likuiditas, mayoritas investor terpaksa menjual portofolionya, termasuk sahamnya, secara besar-besaran, di seluruh dunia yang mengakibatkan terempasnya pasar modal dunia. Akhirnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) turun tangan sepenuhnya mengatasi masalah yang ditimbulkannya sendiri. Dana 700 miliar dollar AS, secara bertahap, akan digelontorkan ke pasar untuk membeli surat utang SM yang bermasalah, yang telah membuat ekonomi AS babak belur.

Bailout dijegal

Rencana bailout, walau telah mendapatkan keputusan Senat, ternyata terjegal oleh keputusan House of Representative. Bursa global yang sudah bereaksi positif saat rencana diajukan kembali terkapar. Khusus Wall Street, indeks jatuh dengan angka yang ajaib. Indeks jatuh 777,7 point sebagai respons atas penolakan bailout senilai 700 miliar dollar AS tersebut. Mengindikasikan sedemikian parahnya krisis yang tengah terjadi di AS.

Saat ini, rencana bailout kedua segera diajukan kembali, dengan revisi tambahan usulan kenaikan penjaminan deposan dari 100.000 dollar AS menjadi 250.000 dollar AS untuk menenangkan deposan yang panik. Serta membebaskan Federal Deposit Insurance Corp meminjam tanpa batas kepada Departemen Keuangan saat membutuhkan dana.

Pertanyaannya, bila bailout ini disetujui, apakah kita bisa berharap krisis ekonomi global akan cepat pulih kembali? Ada baiknya kita lihat bagaimana bailout ala Amerika Serikat ini dilakukan.

Bailout untuk surat utang

Bailout dilakukan dalam bentuk pemerintah akan membeli surat utang SM yang macet, yang dipegang oleh investor—yang merupakan investor institusi keuangan, seperti bank, reksadana, dana pensiun, dan asuransi. Harga pembelian surat utang adalah harga pasar, yang saat ini jauh di bawah nominal. Dana bailout diperoleh dari penerbitan surat utang pemerintah di pasar uang. Setiap perusahaan yang menjual surat utang ke pemerintah terikat ketentuan tentang pembatasan gaji top eksekutif.

Dengan skema bailout yang seperti ini, manfaat utama yang bisa terlihat hanyalah berkurangnya tekanan penjualan portofolio, khususnya saham, secara global karena nantinya, dengan bailout, kebutuhan likuiditas, selain dari saham, bisa dipenuhi juga dari penjualan surat utang SM kepada pemerintah.

Namun, skema ini tidak akan mencegah kerugian yang diderita investor karena, dengan prinsip akuntansi marked to market, kerugian tetap harus diakui dalam pembukuan investor yang memiliki surat utang SM yang bermasalah. Kerugian yang besar tetap berpotensi menggerus modal yang mengakibatkan insolvensi, yang bermasalah pada ekuitas yang negatif bila tidak dilakukan injeksi modal baru.

Investor sendiri diragukan akan bersedia menjual surat utang mereka ke pemerintah dengan harga pasar. Mereka pasti akan berusaha keras mencari alternatif pendanaan lainnya daripada merealisasikan kerugian yang sangat besar dalam buku mereka.

Pemilik rumah tampaknya juga tidak mendapat manfaat banyak dari bailout ini karena kewajiban cicilan dengan bunga pasar tetap berlaku. Keringanan paling berbentuk kelonggaran dalam kriteria penyitaan oleh kreditor bila peminjam tidak mampu membayar kewajibannya.

Perusahaan penerbit SM juga tidak diberikan perhatian dalam bailout ini. Padahal, masalah utama krisis ini adalah nasabahnya yang gagal bayar, pasar properti yang over supply, serta nilai properti yang anjlok sehingga mereka tidak sanggup membayar kewajibannya kepada investor keuangan.

Skema bailout ini agak diragukan efektivitasnya dan manfaatnya bagi pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Bayangkan ketika investor bertahan tidak menjual surat utangnya, atau pemilik rumah tetap tidak sanggup membayar kewajibannya dan penerbit surat utang tidak sanggup membayar. Skema bailout ini berbeda sekali dengan saat Pemerintah Indonesia mem-bailout bank yang bermasalah. Saat itu, pemerintah mem-bailout dengan cara mengambil alih kepemilikan saham bank yang bermasalah melalui rekapitalisasi bank kemudian menjual sahamnya secara tender (yang sayangnya penjualannya terlalu dini dengan harga murah dan berorientasi ke investor asing).

Hindari intervensi

Kalau bailout ala AS, hanya untuk surat utang saja. Mungkin, prinsip kapitalisme dan liberalisme membuat bailout kepemilikan (saham) oleh pemerintah, yang bersifat intervensi, menjadi sesuatu yang dihindarkan di Amerika Serikat. Padahal, Inggris dengan cepat menasionalisasikan bank kedua terbesar di Inggris, Bradford & Bingley, juga Northern Rock's yang bermasalah gara-gara subprime mortgage ini. Begitu pula dengan Fortis yang sebagian sahamnya diambil alih Pemerintah Belgia dan Belanda.

Tidak heran, ketika proposal bailout ini disetujui Kongres pada hari Minggu, pada perdagangan saham hari Seninnya, indeks global mengalami penurunan.

Bisa jadi penurunan tersebut merupakan respons negatif terhadap usulan bailout yang memang tidak menyembuhkan penyakitnya secara tuntas. Oleh karena itu, dengan skema bailout ini, janganlah kita terlalu berharap bahwa bailout ini akan tuntas menyelesaikan krisis ekonomi Amerika Serikat dan global dalam waktu 1-2 tahun ke depan.

Dampak terhadap Indonesia

Krisis SM sangat merugikan investor keuangan dunia yang juga berinvestasi di pasar modal dan uang Indonesia. Pukulan terbesar memang di pasar modal mengingat saham merupakan instrumen likuid, begitu pula deposito. Kebutuhan likuiditas yang tinggi membuat mereka keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Untuk surat utang negara (SUN), tekanan tidak terlalu parah karena merupakan instrumen jangka panjang yang bebas risiko yang dimungkinkan "disekolahkan"dalam bentuk REPO. Selain itu, pasar sekunder yang ada belum memungkinkan investor asing keluar secara instan dalam jumlah besar. Penerbitan SUN baru untuk sementara waktu akan terganggu dengan masih akan absennya investor asing.


Tidak terlalu terpengaruh

Ekspor beberapa produk mungkin terganggu karena menurunnya permintaan.Namun, dengan pertumbuhan pasar domestik yang pesat, bisa meminimalisasi dampak penurunan pasar ekspor secara agregat. Dengan pasar domestik yang kuat, pendanaan dalam negeri yang likuid, serta pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh, seharusnya Indonesia tidak terlalu terpengaruh krisis yang terjadi di Amerika Serikat. Bahkan, krisis ini sebenarnya merupakan peluang Indonesia menyelinap lebih gesit.

Sejarah juga mencatat bahwa, pascakrisis moneter di Indonesia, setiap terjadi krisis di Amerika Serikat (9/11, Enron, SM), Indonesia berada pada posisi yang lebih baik atau malah diuntungkan. Buktinya, nilai kurs rupiah dalam jangka panjang malah relatif stabil atau menguat.